Skip links
Kimchi

Kimchi dan Makanan Tradisional Korea

Kimchi berkembang dan berubah secara organik sepanjang sejarahnya yang panjang dari Asia Timur, meliputi Korea, Cina, dan Jepang. Negara-negara tersebut telah mengembangkan pertanian mereka, termasuk sayur-mayur untuk makanan ini.

Sayuran acar sangat ideal untuk biji-bijian dan dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama. Mengutip laman kccart.ca, Korea memiliki empat musim yang berbeda sehingga mengembangkan satu-satunya teknologi fermentasi. Salah satunya untuk menyesuaikan sayuran acar dengan lingkungan alam yang berfluktuasi.

Dinasti Goryeo (918-1392 M)

Ini adalah periode mula kimchi berkembang seiring dengan sejarah Korea. Pada masa ini, masyarakat menambahkan berbagai bahan dan rempah-rempah, seperti bawang putih, bawang hijau, lobak, dan kecap. Lalu, mereka bereksperimen dengan menambahkan berbagai bahan dasar air garam.

Oleh karena  kecintaan mereka pada hidangan sup yang lezat, orang Korea telah menguasai penyimpanan jangka panjang dengan penggunaan garam dan rempah-rempah. Eksperimen ini membentuk subkultur kimchi berbahan dasar air garam, seperti dongchimi yang pedas merah menyegarkan.

Dinasti Joseon (1392 – )

Kimchi mengalami transformasi signifikan selama dinasti Joseon. Sebuah buku tentang pertanian diterbitkan selama pemerintahan Sejong yang Agung. Hal ini menandai dimulainya penerbitan buku-buku pertanian yang memberikan konstribusi besar terhadap pengembangan teknologi pertanian.

Dampaknya, bahan-bahan kimchi berubah drastis berkat kemajuan pertanian ini dan berkembang pesat dalam metode budidaya sayuran dan impor sayuran. Setelah itu, warna simbolis kimchi menjadi merah. Saat membuatnya, paprika merah digunakan atau diganti dengan rasa pedas, seperti paprika Sichuan dan paprika Jepang.

Periode Pertengahan Joseon abad ke-16

Kuliner kimchi yang dicampur dengan berbagai sayuran, makanan laut, makanan laut yang difermentasi, menjadi tren di akhir dinasti ini.

Saat ini, orang-orang dapat menikmati kimchi berkat transformasi genetik kubis yang berhasil pada awal abad ke-19. Sejak itu, kubis menjadi bahan utama makanan kaya vitamin ini. Korea mulai membubuhkan rempah-rempah lezat di antara lapisan daun kubis dan memfermentasinya setelah itu. Tradisi ini berlanjut hingga saat ini.

Secara umum, kimchi dikenal sebagai makanan tradisional Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas.*

Foto: korealimited

Bidik juga:

Dim Sum, Camilan Sedap dari Guangdong

Leave a comment