
Vihara Satya Budhi Bandung, Istana Para Dewa
Vihara Satya Budhi tercatat sebagai vihara tertua di Kota Bandung yang dibangun pada medio abad ke-19. Hingga kini, meski sempat beberapa kali pemugaran, tempat peribadatan Konghuchu dan Budha itu masih terawat.
Tertua
Cikal bakal Vihara Satya Budhi dibangun di Chinesen kerkweg (Jl. Kelenteng) pada 1865. Namun, baru diresmikan penggunaannya sebagai tempat peribadatan pada 15 Juni 1885.
Konon, vihara ini dapat dibangun berkat sumbangan para simpatisan warga Tionghoa yang datang dari wilayah Cina Selatan. Pemrakarsanya bernama Kapitan Cina Tan Yun Liong.
Mengutip Album Bandoeng Tempo Doeloe, mulanya vihara bernama Kuil Hiap Thian Kiong yang berarti Istana Para Dewa. Waktu itu, bangunan ini adalah tempat tinggal Kapitan Cina Tan Yun Liong sebagai Ketua Pengurus Masyarakat Cina (Wijkmeester Der Chinesen).
Hasil rancangan kuil ini adalah karya arsitek Chui Tzu Tse dan dikerjakan oleh Kung Chen Tse. Kedua orang tersebut berasal dari Cina Selatan pada masa Dinasti Ch’ing. Tak heran, kuil ini Kuil kental dengan arsitektur Ch’ing, seperti tampak pada ukiran-ukiran harimau dan kolom berukiran naga berkaki.
Adapun kuil dibangun sebagai tempat pemujaan terutama kepada Koan Kong, panglima militer pada masa Dinasti Han (206-25 SM). Koang Kong bergelar Dewa Perang atau Koan Te Kun.
Arsitektur
Secara umum, Vihara Satya Budhi memiliki desain bangunan yang megah dan masih dipertahankan sejak awal berdiri. Kemewahan desain dan pernak-pernik pada bangunan sesuai dengan julukan vihara ini sebagai Istana Para Dewa.
Di banyak sudut terdapat ornamen khas kekaisaran Cina dengan dominasi warna merah dan kuning. Ornamen dan simbol-simbol di sana juga menggambarkan kentalnya kebudayaan Cina di masa silam.
Setiap momen perayaan hari besar seperti Imlek, vihara ini ramai dikunjungi oleh umat yang hendak beribadah. Tak hanya dari Bandung, tetapi juga dari luar kota. Saat ini, bangunan Vihara Stya Budhi termasuk ke dalam salah satu cagar budaya Kota Bandung berstatus tipe A.
Selain menjadi tempat beribadah, vihara ini kerap dikunjungi pencinta sejara karena kisah masa lalu yang menarik dan unik.*
Bidik juga: