Teras Cikapundung bisa jadi opsi destinasi menarik saat mengisi waktu liburan sekolah di Kota Bandung. Ruang publik ini berlokasi di sekitar aliran sungai yang menjadi urat nadi Kota Bandung, yaitu Sungai Cikapundung.
Teras Cikapundung yang dibangun di bilangan Jalan Siliwangi hadir dengan perpaduan konsep urban dan ekologi. Bantaran sungai ini sebelumnya terlihat kumuh, airnya keruh, kotor, banyak sampah, dan barang-barang bekas.
Akan tetapi, setelah direstorasi, ditata lalu dibuka resmi untuk khalayak pada 30 Januari 2016, Teras Cikapundung bermetamorfosis menjadi tempat favorit warga.
Tak hanya diperuntukkan sebagai ruang unjuk kreativitas warga Bandung, tetapi juga menjadi destinasi wisata baru perkotaan. Di ruang publik yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), pengunjung dapat bertamasya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu karet.
Dari Jalan Siliwangi, pemandangan indah yang terpancar dari ruang publik ini terlihat demikian memesona. Begitu pun saat malam dengan tata pencahayaan lampu yang memukau.
Sejumlah fasilitas taman dibangun di kawasan yang asri dengan hawa sejuk ini. Ada banyak ornamen cantik yang menambah indah kawasan untuk sekadar berfoto sembari menikmati suasana tepi sungai.
Di bagian atas teras terdapat dinding relief ikan dan tempat duduk santai berupa amfiteater. Tempat duduk yang berundak membuat pengunjung dapat leluasa melihat pemandangan di sekeliling Teras Cikapundung.
Selain itu, ada kolam air mancur dan batu-batu besar berbentuk bundar mirip bola raksasa. Namun, untuk berada di seberang yang rindang khas Hutan Kota Babakan Siliwangi, pengunjung akan melewati jembatan merah yang Instagramable. Tak jauh dari jembatan merah ikon Teras Cikapundung, ada kolam ikan dengan hiasan kura-kura. Kolam tersebut dihuni ikan-ikan khas yang berasal dari Sungai Cikapundung.
Di sana juga terdapat kolam ikan yang dilengkapi gazebo yang dibangun menyesuaikan dengan konsep alam. Satu hal unik yang berkaitan dengan konsep urban dan ekologi di sana adalah adanya lahan khusus yang didesain menyerupai sawah dan ditanami padi sebagai bagian dari wisata edukatif.*
Bidik juga:
