Skip links
black forest

Sepotong Kisah Black Forest, Begini Muasalnya!

Sepotong black forest memang lezat karena termasuk salah satu kue paling populer di dunia. Namun, dari mana muasal kue bertabur cokelat ini? Ternyata ada beberapa versi yang menyebut kapan dan dari mana mulanya dessert sedap yang menggugah selera tersebut.

Black forest memiliki beberapa (biasanya empat) lapisan kue bolu cokelat, ceri, dan krim kocok. Kue dibekukan dengan krim kocok dan ditutup dengan serutan cokelat dan beberapa buah ceri untuk hiasan.

Kirschwasser (cherry schnapps) digunakan untuk memberi rasa pada krim kocok. Lapisan bawah kue bolu juga diolesi dengan kirschwasser untuk memberikan kelembapan dan sedikit rasa ekstra.

Mengutip dari whatscookingamerica, ada banyak pendapat tentang bagaimana awalnya kue ini mendapatkan namanya. Beberapa sejarawan mengatakan, mungkin saja nama kue tersebut berasal dari kostum tradisional yang dikenakan oleh wanita di Black Forest, Jerman.

Gaunnya berwarna hitam (seperti serpihan cokelat), blusnya berwarna putih (seperti krim), dan topinya memiliki pom-pom merah yang terlihat seperti buah ceri. Dalam bahasa Jerman ini disebut Schwarzwälder Kirschtorte.

Abad ke-16

Sejarawan percaya bahwa ini berasal dari akhir abad ke-16 di kawasan Black Forest (Der Schwarzwälder) yang terletak di negara bagian Baden-Württemberg. Pada era ini, cokelat pertama kali diintegrasikan ke dalam kue dan kue kering. Wilayah tersebut terkenal dengan ceri asamnya dan kirsch (brendi ceri bening).

Tahun 1915

Mengutip dari cafeschaefer, Josef Keller (1887–1981) mengklaim sebagai penemu kue ceri black forest. Keller adalah koki pastry di Caf “Ahrend” di Bad Godesberg. Pada 1915 untuk pertama kalinya ia menciptakan apa yang disebutnya “Schwarzwälder Kirsch” atau “Black Forest Cherry”. Setelah menjalani wajib militer, Josef Keller mendirikan kafenya sendiri, Radolfzell.

Situs vitoli.ca menyebut, menurut kepercayaan gipsi, warna kue (hitam, merah, putih) dikaitkan dengan kostum tradisional penghuni Black Forest. Pada 1930-an, kue bolu ini paling dikenal di Berlin dan toko-toko kue di kota-kota besar Jerman, Austria, dan Swiss. Sebelumnya, kue krim tak banyak digunakan karena lemari es listrik yang tersedia memiliki penyimpanan yang terbatas.

Alhasil, pada 1949, kue black forest hanya menduduki peringkat ke-13 dari 15 kue paling terkenal di Jerman. Dari sanalah kebangkitannya sangat pesat. Kue ini dengan cepat menjadi kue favorit, bahkan ikon orang Jerman. Sejak 2006, telah diadakan festival kue black forest dua tahun sekali di Todtnauberg, Jerman.

Kue klasik yang muncul lebih dari seabad ini rasanya tak pernah tertelan zaman. Saat ini, rasanya pantas dinobatkan sebagai kue paling populer dari masa ke masa. Meskipun sejauh ini belum ada yang dapat membuktikan siapa yang pertama kali menemukan resepnya.

Akan tetapi, siapa pun orangnya, masyarakat di seluruh dunia tentu akan menyukai resep yang dibuatnya. Di Indonesia, kue ini sering kali disajikan pada pesta atau perayaan pernikahan atau ulang tahun.*

Bidik juga:

Pizza dan Sepotong Kisahnya dari Italia

Leave a comment