Skip links
Foto udara burung drone

Selain Drone, Ini yang Digunakan untuk Fotografi Udara

Drone, saat ini, menjadi perangkat yang banyak digunakan dalam fotografi udara. Perangkat tersebut sangat bermanfaat dan dibutuhkan berbagai bidang, baik hobi, komersil, maupun penggunaan di lingkungan militer.

Akan tetapi, sebelum fotografi drone hadir, para fotografer awal mengambil foto udara dengan memanfaatkan beberapa benda untuk mencapai ketinggian. Apa saja?

Balon udara

Fotografer awal memotret dari udara menggunakan balon udara yang ditambatkan di tanah. Diketahui, foto udara pertama yang diambil di atas balon udara adalah pemandangan desa Petit-Becetre di Prancis pada 1858. Gaspard Felix Tournachon, fotografer dan penerbang balon udara yang dikenal sebagai “Nadar”, memotretnya pada ketinggian 80 meter di atas tanah.

Layang-layang, merpati, dan roket

E.D. Archibald, ahli meteorologi Inggris, termasuk orang pertama yang berhasil memotret udara dari layang-layang pada 1882. Archibald menggunakan serangkaian layang-layang dengan kamera dipasang pada layang-layang terakhir.

Di Labruguiere, Prancis,  Arthur Batut memotret udara dari layang-layang pada 1889. Saat itu, ia menggantungkan kameranya yang masih berukuran cukup besar pada satu layang-layang dan mengaturnya pada pencahayaan otomatis.

Sekring yang terbakar lambat dan bereaksi terhadap perangkat yang digerakkan karet gelang, memicu rana dalam beberapa saat setelah layang-layang diluncurkan. Foto udara pertama Batut diambil pada Mei 1888.

Serangkaian layang-layang untuk fotografi udara juga digunakan oleh George R. Lawrence di California, Amerika Serikat. Ia mengabadikan kehancuran San Francisco setelah gempa bumi dan kebakaran pada 1906. Kamera berformat besar yang dirancang khusus memiliki pelat film melengkung untuk menghasilkan gambar panorama dari 17 layang-layang di atas ketinggian 2.000 kaki. Ini masih menjadi salah satu pencahayaan udara terbesar yang pernah diambil.

Di Jerman, Bavarians Pigeon Corps menggunakan merpati mereka untuk menyampaikan pesan dan pengintaian udara. Pada 1903, Julius Neubranner merancang kamera kecil yang dipasang di dada untuk merpati pos.

Kamera yang digunakan dapat diatur untuk menangkap eksposur otomatis pada interval 30 detik saat merpati terbang. Namun, sayang, lintasan terbangnya tidak selalu dapat diandalkan!

Beralih ke roket, foto udara pertama yang diambil dari kamera yang dipasang pada roket berhasil dilakukan pada 1897. Foto tersebut diambil oleh sang penemu asal Swedia, Alfred Nobel. Sekitar 1906, Albert Maul di Jerman, menghasilkan metode yang lebih andal dengan menggunakan roket yang didorong oleh udara bertekanan.

Maul memotret dengan roket dari ketinggian 2.600 kaki sebelum kamera dikeluarkan dan diterjunkan kembali ke bumi dengan parasut. Ia telah mematenkan gagasan penggunaan roket bubuk pada 1903.

Pesawat terbang

Fotografi udara pertama yang diambil dari pesawat terbang dilakukan oleh Wilbur Wright pada 1909. Waktu itu, ia tengah berada di Italia, terlibat dalam pemasaran pesawat terbang kepada Pemerintah Italia. Wright membawa seorang penumpang yang mengambil gambar bergerak dari medan militer di Centocelli, dekat ibu kota Italia, Roma.*

Foto: Foto udara menggunakan burung. (birdnote.org)

Bidik juga:

Penggunaan Drone Penting untuk Aerial Photography

Leave a comment