
Sate Padang “Pak Datuk”, Melegenda dari Parijs van Java
Sate Padang yang satu ini memang di kampung asalnya tidaklah begitu populer, tetapi sangat sohor di tanah rantau: Kota Bandung. Siapa sangka, Jalan Cikapundung Barat yang mulanya dikenal sebagai kawasan pengrajin stempel, muncul kedai sate yang melegenda. Namanya, Sate Padang “Pak Datuk”.
Betul, di tanah air, ada beragam sajian sate yang acap menjadi menu favorit para fun foodies Nusantara. Nah, sate Padang adalah salah satunya. Hidangan spesial ini terkenal dengan sausnya yang kaya akan rempah yang menggugah selera. Tak mengherankan, apabila sate lezat ini banyak disukai masyarakat dari berbagai pelosok, termasuk warga Kota Bandung.
Sesuai namanya, hidangan ini berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Begitu pun dengan Sate Padang “Pak Datuk”. Meskipun berjualan di Kota Bandung, tetapi cita rasa sate khasnya diboyong dari daerahnya dan disajikan di tenda kaki limanya di Cikapundung Barat. Di tempat ini, bahkan usaha satenya sudah dimulai sejak tahun 1965 dan masih berjualan hingga saat ini dengan cita rasa yang sama.
Ya, masyarakat Kota Kembang sudah tak asing lagi dengan Sate Padang “Pak Datuk”. Selama enam dekade, Pak Datuk—sang pemilik usaha ini biasa disapa—telah menjadi salah satu pilihan menu santap malam khususnya bagi warga Bandung dan sekitarnya. Kelezatan sajian ini, bahkan kerap juga diburu wisatawan yang melancong ke jantung Parijs van Java.
Tenda kuliner Pak Datuk memang berada kawasan golden age-nya kota ini, yaitu dekat Alun-Alun Bandung, Asia Afrika, dan Braga. Jika dari Titik Nol Kilometer Bandung jaraknya tak lebih dari 200 meter sehingga cukup ditempuh dengan berjalan kaki. Kawasan tempat berjualannya juga tepat di tepi Sungai Cikapundung urat nadi Kota Bandung.
Resep keluarga
Pada umumnya, sate ini berbahan dasar daging sapi, lidah, dan jeroan, seperti jantung dengan cara memasak dibakar. Bagi Sate Padang “Pak Datuk” membakar sate dengan menggunakan arang lebih baik karena menghasilkan aroma khas dan wangi. Untuk bumbunya, tetap mengandalkan resep keluarga dari Bukittinggi.
Seperti pada umumnya, ciri khas sate Padang adalah siraman bumbu kuah kacang kental dengan cita rasa pedas dan sedikit hangat. Kuliner nikmat ini sangat cocok untuk disajikan dan disantap saat makan siang atau makan malam.
Dalam penyajiannya, biasanya ditemani potongan lontong dan kerupuk kulit yang gurih dan menggugah selera serta ditaburi bawang goreng. Di Sate Padang “Pak Datuk”, satu porsi ada yang berisi 10 tusuk, 7 tusuk, dan 5 tusuk plus lontong dan dijual dengan harga terjangkau lagi bersahabat.*
Foto: Kelas Garasi
Bidik juga: