
Photography is FUN, Sebuah Metode Fotografi
Fotografi itu harus “fun”. Setuju kan? Ya, fotografi itu berhubungan dengan suasana hati. Selain itu, memotret juga harus gembira dan menyenangkan. Namun, fun di sini tidak berarti harus menyenangkan saja.
Untuk kondisi foto dokumentasi biasa—kecuali foto keperluan jurnalistik—foto yang dibuat dalam kondisi sedang fun dan riang gembira, umumnya lebih menarik dibandingkan foto yang dibuat dalam suasana yang tidak gembira. Ekspresi orang atau suasana yang membentuknya, biasanya terlihat lebih memanjakan mata alias eye catching.
Istilah “FUN” dalam konteks ini adalah singkatan, yaitu foto harus Focus, Unpredictable, dan Narrative. Metode ini saya sosialisasikan sejak 2013 untuk memudahkan orang belajar fotografi.
Focus atau fokus berarti foto yang dihasilkan harus jelas. Secara teknis, fokus misalnya foto tidak blur atau goyang serta komposisi yang menarik sehingga bisa menonjolkan objek. Lain halnya fokus secara nonteknis, seperti memilih “point of interest” (POI) yang menarik, dan sebagainya.
Berikutnya adalah unpredictable. Unpredictable di sini diartikan bahwa foto memiliki sifat “kejut”. Pendek kata, foto yang dibuat lain daripada yang lain atau sesuatu yang tidak biasa dilihat oleh mata pada umumnya.
Secara umum, unpredictable bisa teknis dan nonteknis, seperti menggunakan teknik slow speed, sudut pengambilan yang berbeda atau ketepatan menangkap momen yang lain daripada yang lain. Misalnya, kita ingin memotret bangunan arsitek. Ada beberapa pilihan yang bisa diambil, mulai dari pemilihan lensa hingga waktu pemotretannya. Semua bisa menghasilkan sesuatu yang segar untuk dilihat.
Istilah ketiga adalah unsur narrative. Maksudnya bahwa dalam setiap foto itu ada pesan atau sesuatu yang ingin disampaikan. Fotografi adalah bahasa visual sehingga seperti layaknya bahasa, harus juga dimengerti. Apa yang disajikan harus bisa dipahami dengan mudah oleh yang melihatnya. Unsur naratif ini bisa berbicara mengenai konten dan konteks. Misalnya, kita memotret artis atau pejabat publik yang sedang menjadi sorotan berita. Apapun foto yang diambil akan menjadi perhatian karena ada unsur cerita yang menyertainya.*
Penulis: Dudi Sugandi — Fotografer & Founder Kelas Garasi