Skip links
Pendopo Bandung

Pendopo, Saksi Bisu Perjalanan Bandung dari Masa ke Masa

Pendopo adalah bangunan pertama yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, tak mengherankan jika bangunan tersebut menjadi saksi perjalanan kota ini dari masa ke masa.

Ya, mulai dari masa Pemerintah Hindia Belanda hingga zaman now. Terletak di Jalan Dalem Kaum, tepatnya di sebelah selatan Alun-Alun Kota Bandung, pendopo terlihat mencerminkan simbol agung bagi pemerintah dan rakyat.

Pendopo didirikan pada 1811—setahun setelah ucapan Daendels—atas prakarsa Bupati Bandung ke-6, yaitu RA. Wiranatakusumah II (1794-1829). Waktu itu, bupati yang dikenal sebagai Dalem Kaum itu langsung memilih lokasi bangunan yang boleh dibilang “sakral” itu.

Pendiri Kota Bandung ini membangun pendopo tepat menghadap ke arah Gunung Tangkuban Parahu, yaitu gunung yang menjadi simbol kepercayaan masyarakat Sunda. Bangunan yang selesai proyeknya pada 1812 ini berdekatan dengan alun-alun, masjid, dan pasar.

Mula-mula, bangunan sederhana pendopo menggunakan kayu, beratap rumbia, dan ijuk. Pada masa pemerintahan Bupati R. Wiranatakusumah IV (1846-1874), bangunan direnovasi tepatnya tahun 1850. Renovasi antara lain mencakup dindingnya diganti dengan tembok bata dan atapnya menggunakan genteng. Pada 1935—di belakang pendopo, dibangun rumah dinas untuk wali kota. Bangunan baru bergaya Art Deco itu dirancang oleh Soekarno.

Dalam pejalanannya, beberapa bangunan tambahan dibuat, seperti ruang tamu utama, ruang kerja, kamar utama, dua kamar keluarga, ruang keluarga, serta ruang untuk keluarga bupati di bagian barat bangunan utama.

Bangunan kembali dipugar tahun 1993 pada masa pemerintahan Wali Kota Bandung Ateng Wahyudi (1983-1993). Perubahan yang paling mencolok adalah atapnya diganti menjadi gaya tradisional Nusantara yang tersusun tiga. Pada masa pemerintahannya, sejak tanggal 16 Maret 1993 kompleks pendopo secara resmi digunakan sebagai rumah dinas wali kotamadya kepala daerah tingkat II Bandung.

Wali Kota Bandung selanjutnya yang menempati pendopo adalah Wahyu Hamijaya (1993-1998), Aa Tarmana (1998-2003), Dada Rosada (2003-2008 & 2008-2013), Ridwan Kamil (2013-2018), dan Oded M Danial. Beberapa tahun lalu, sempat ada wisata pendopo bagi masyarakat.*

Bidik juga:

Alun-Alun Bandung, Dulu Tempat Sakral?

Leave a comment