Monumen Sister City Bandung–Suwon boleh dibilang ikonik sebagai penanda kedua kota yang menjalin kerja sama tersebut. Namun, masyarakat Kota Kembang mungkin tidak menyadari keberadaan monumen kota kembar.
Di pertigaan Jalan Jawa dan Jalan Merdeka, Monumen Sister City Bandung–Suwon dibangun setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua kota. MoU tersebut secara resmi ditandatangani pada 25 Agustus 1997.
Desainnya yang ikonik mencerminkan rumah tradisional Korea, begitu mencolok di sekitar beberapa bangunan heritage, seperti Katedral Santo Petrus yang menjulang. Di sekitar simpang monumen sister city ini juga ada Balai Kota Bandung dan Kweekschool atau Sekolah Guru yang kini difungsikan sebagai Mapolrestabes Bandung.
Kerja sama kedua kota ini juga turut membantu pembangunan gedung Kadin Kota Bandung sebagai tempat pertemuan bisnis para importir Kota Bandung dan eksportir Kota Suwon.
Suwon adalah sebuah kota di Korea Selatan dan terletak di bagian barat, tepatnya di Provinsi Gyeonggi-do. Populasi penduduk kota dengan luas wilayah 121,1 kilometer persegi ini mencapai 1,25 juta jiwa, sekitar 50 persennya penduduk Kota Bandung. Luas wilayahnya juga lebih kecil dari Kota Bandung yang mencapai 167,31 kilometer persegi.
Pada 2002, Kota Suwon mendapat kehormatan menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara turnamen akbar Piala Dunia Korea–Jepang. Suwon FC adalah salah satu klub sepak bola ternama di Korea Selatan sekaligus kebanggaan kota ini, seperti Bandung dengan Persib. Di sektor pendidikan, di Kota Suwon terdapat sekitar 14 universitas.
Mengutip laman bandung.go.id, kerja sama antara Kota Bandung dan Suwon antara lain mencakup ekonomi, sosial–budaya, pendidikan, olahraga, dan pariwisata. Selain itu, ada juga program pertukaran pemuda (pelajar/mahasiswa) dalam kerangka kerja sama sister city ini.
Inisiatif kerja sama ini bermula dari Pemerintah Kota Suwon yang berkeinginan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung pada 1997. Hal itu disampaikan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul dan Dirjen HELN Departemen Luar Negeri untuk disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Republik Indonesia.*
Bidik juga:
