Relief hitam-abu melengkung dan memanjang pada salah satu dinding plaza Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Monpera Jabar) mengisahkan sejarah. Secara khusus, relief berkisah tentang peristiwa sejarah penting yang terjadi di Tanah Pasundan.
Jika menilik relief tersebut, kisah sejarah terbagi dalam beberapa episode perjuangan. Sebut saja antara lain sejarah Kerajaan Sunda, masa kolonial, Sumpah Pemuda 1928, Perjanjian Linggarjati, Pemberontakan DI/TII, dan Long March Siliwangi. Pada relief juga dikisahkan peristiwa internasional yang terjadi di Kota Bandung, yaitu Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Relief inilah yang menjadi jalan menuju ruang pameran Museum Monpera Jabar yang berlokasi di Jalan Dipatiukur No. 48 Kota Bandung.
Ribuan koleksi di Museum Monpera Jabar bakal mengantarkan ingatan kita pada sejumlah peristiwa sejarah yang terjadi di Jawa Barat. Namun, satu hal yang tak kalah penting bagaimana memaknai nilai-nilai patriotisme para pelaku sejarah yang tanpa pamrih. Betapa mereka rela berkorban demi memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.
Menjelajah lebih jauh ruang di bawah Monpera Jabar ini kita akan mendapati ruangan inti, yaitu ruang pamer, ruang diorama, perpustakaan, dan auditorium. Fasilitas umum yang melengkapi museum ini antara lain toilet dan musala.
Di dalam museum kita akan menemukan banyak informasi sejarah yang ditata sedemikian rupa pada sekeliling dinding ruangan. Kita pun dapat menjelajah sedikitnya tiga area utama, yaitu area diorama, area foto dokumenter, dan area pamer benda bersejarah.
Diorama sejarah
Terkait diorama yang menarik dan artistik, ada sembilan diorama yang menggambarkan sembilan peristiwa sejarah. Apa saja?
- Diorama Perjuangan Sultan Agung Tirtayasa
- Diorama Palagan Bojongkokosan
- Diorama Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan Jalan Raya Pos di Sumedang
- Diorama Perundingan Linggarjati 1946
- Diorama Peristiwa Bandung Lautan Api 1946
- Diorama Long March Siliwangi pada Januari 1949
- Diorama Konferensi Asia Afrika 1955
- Diorama Operasi Pagar Betis (Operasi Brata Yuda) 1962
- Diorama Sakola Kautamaan Istri.
Selain bentuk diorama, ada peristiwa lainnya yang disajikan secara visual berupa foto dokumenter, koleksi benda bersejarah hingga artefak berupa naskah. Di salah satu sudut, dipamerkan replika kostum para pejuang kemerdekaan.
Fasilitas lain museum ini adalah auditorium berupa ruang audiovisual berkapasitas lebih dari 100 kursi. Selain digunakan sebagai tempat berdiskusi, di ruang ini kerap diputar dokumentasi film tentang perjuangan rakyat Jawa Barat.
Waktu Kunjungan
Senin – Jumat
Pukul 08.00 – 16.00 WIB
Sabtu – Ahad
Reservasi (022 2506771)*
