Skip links
Jejak Sukarno Hotel Homann

Jejak Sukarno di Kota Bandung (Bagian 1)

Sukarno sebagai tokoh penting bangsa Indonesia ternyata menyimpan jejak penting selama berada di Kota Bandung. Salah satu kutipannya yang paling populer tentang kota ini adalah “Aku kembali ke Bandung kepada cintaku yang sesungguhnya.”

Tentu saja, Sukarno memilih Bandung bukan karena soal geografis semata. Baginya Bandung memiliki sejarah penting yang menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya, mulai dari kuliah, perjuangan, percintaan hingga karier politik yang mengantarkannya menjadi tokoh penting yang dikenal dunia internasional.

Berikut beberapa jejak Sukarno di Kota Bandung.

Institut Teknologi Bandung (ITB)

Pada 1921, Sukarno berkuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengambil jurusan Teknik Sipil. Akan tetapi, setelah dua bulan kuliah ia mengundurkan diri sebagai mahasiswa. Setahun kemudian, ia mendaftar kembali ke institut yang berlokasi di Jalan Ganesa No. 10 tersebut. Sukarno berhasil menyelesaikan seluruh masa perkuliahan hingga meraih gelar insinyur pada 3 Juli 1926. Dalam acara Dies Natalis ke-6 TH Bandoeng, Sukarno dinyatakan lulus ujian insinyur tanggal 25 Mei 1926.

Rumah Bersejarah Inggit Garnasih

Rumah Bersejarah Inggit Garnasih boleh dikata satu dari banyak tempat di Bandung yang menjadi saksi bisu perjuangan Sukarno. Secara administratif, rumah klasik ini berada di Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.

Di rumah yang dibangun pada 1920 tersebut, Sukarno dan Inggit Garnasih—istrinya—tinggal sekitar delapan tahun (1926–1934). Salah satu perjuangan Inggit yang tak bisa dilupakan adalah ketika Sukarno dipenjara di LP Banceuy dan Sukamiskin. Sebagai istri, Inggit berjuang seorang diri di rumah itu untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya dan kebutuhan Sukarno selama dipenjara.

Hotel Preanger

Bicara Hotel Preanger di Bandung juga tak bisa dilepaskan dari nama Sukarno. Apa sebab? Presiden pertama Republik Indonesia itu bertindak sebagai juru gambar hotel yang dirancang oleh dosennya sendiri di ITB, yaitu CPW Schoemaker.

Hotel Preanger rancangan arsitek kenamaan Schoemaker seperti yang terlihat sekarang dibangun pada 1929 dengan gaya arsitektur art-deco. Perombakan yang dilakukan cukup signifikan dan mengubah keseluruhan gaya arsitektur hotel. Bangunan yang digambar Sukarno kini menjadi area president suite yang sangat terjaga privasinya.*

Foto Hotel Homann: Dudi Sugandi

Bidik juga:

4 Hotel Legendaris di Pusat Kota Bandung

Leave a comment