Skip links
Insiden perobekan bendera Bandung

Insiden Perobekan Bendera di Gedung DENIS Bandung

Insiden perobekan bendera Belanda di Gedung DENIS menjadi salah satu bukti perlawanan rakyat Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan.

Halaman depan gedung bank bjb di Jalan Braga kerap dikunjungi warga kota termasuk kawula muda. Kebanyakan mereka kongko di sana untuk sekadar hangout hingga berfoto wefie-selfie. Akan tetapi, mungkin ada yang lupa, tepat di lokasi gedung cagar budaya tersebut pernah terjadi peristiwa heroik, 79 tahun silam.

Antara Oktober dan November 1945 di sekitar Gedung DENIS—De  Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas en Hypotheekbank, kini bank bjb—terjadi ketegangan dan keributan. Saat itu, warga dan pemuda Bandung berkumpul. Bukan ramai-ramai untuk berfoto selfie, tetapi bereaksi keras atas bendera yang dikibarkan sekelompok interniran Belanda.

Pengibaran provokatif insiden perobekan bendera tersebut sontak membuat Bandung geger. Namun, sebuah aksi heroik diperlihatkan Endang Karmas dan Mulyono. Karmas yang masih berusia belasan tahun secara spontan naik dan bahu-membahu dengan Mulyono yang sudah berada di atas menara. Mereka sempat ditembaki tentara Sekutu dari Hotel Homann.

Pejuang Bandung pun melakukan tembakan perlawanan di samping Gedung Rathkamp, di pertigaan Braga-Asia Afrika. Singkat cerita, Karmas berhasil meraih ujung bendera dan merobek kain biru dengan bayonet. Memang, kain birunya masih ada yang tersisa.

Saksi mata

Aksi heroik ini disambut pekik “Merdeka!” dan sorak-sorai rakyat Bandung siang itu. Insiden ini tak luput dari pandangan dan masih diingat Ratnaadi, saksi mata insiden DENIS sekaligus Sekretaris Wirawati Catur Panca, tempo hari.

Bendera Merah-Putih berkibar

“Sepulang menghadiri pidato Bapak Oto Iskandar Di Nata di Alun-alun. Sekitar pukul sebelas siang, saya dan para pelajar serta warga Bandung berjalan ke Braga. Di sana ramai, banyak orang. Ternyata bendera Belanda berkibar di Gedung DENIS. Pak Endang Karmas yang merobeknya jadi Merah-Putih.” (My Pride, November 2015).

Sebelum insiden di menara itu, bendera merah-putih untuk pertama kali dikibarkan tanggal 17 Agustus 1945 oleh Bari Lukman. Bendera merah-putih tersebut milik Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa) yang diperoleh dari tokoh ulama KH Isa Anshari. Bari Lukman adalah pejuang sekaligus pewarta Harian Tjahaja pimpinan Oto Iskandar Di Nata.*

Foto: Teatrikal insiden perobekan bendera Belanda di Gedung Denis, Oktober 2015.

Bidik juga:

Gedung DENIS, “Kuat” Berkat Streamline Art Deco

Mengenang Pertempuran Garuda Bandung, 20-22 Maret 1946

Leave a comment