
Fakta Menarik Kota Cimahi yang Jarang Diketahui
Fakta menarik Kota Cimahi berikut ini bisa jadi tak banyak diketahui banyak orang. Kota ini, sebetulnya memiliki sejarah panjang, bahkan sejak masa Pemerintah Hindia Belanda menguasai Nusantara.
Namanya Populer Sejak Era Daendels
Nama Cimahi mulai populer sekitar tahun 1811. Kemasyhurannya, bahkan tak luput dari perhatian Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels. Sang gubernur jenderal waktu itu akan membuat jalan dari Anyer ke Panarukan.
Cimahi—waktu itu masih dusun—termasuk daerah yang dilalui jalan besar karya hidup (levenwerk) Sang Penguasa Nusantara itu. Dalam pembangunannya, dibuatkan pos penjagaan (loji) tepatnya di Alun-Alun Cimahi sekarang.
Stasiun tua
Stasiun kereta api Cimahi dibangun seiring dengan pembangunan jalan kereta api Bandung–Cianjur periode 1874–1893. Dalam perjalanannya, stasiun yang mulai beroperasi pada 17 Mei 1884 tersebut masih beroperasi hingga saat ini.
Pusat militer
Seiring dengan pembangunan stasiun tersebut, Cimahi didesain menjadi pusat pendidikan, pelatihan, dan tangsi militer. Salah satu tujuannya untuk mendukung segala kebutuhan pusat militer di Bandung. Kawasan militer di wilayah ini terrealisasi pada 1896, termasuk fasilitas pusat kesehatan Rumah Sakit Dustira.
Arti kata
Sebuah versi mengatakan, kata Cimahi berasal dari kosa kata bahasa Sunda “cai” dan “mahi” yang berarti “air yang cukup”.
Geografis
Secara geografis, Kota Cimahi merupakan lembah cekungan yang melandai ke arah selatan. Ketinggian rata-rata wilayah ini di bagian utara (lereng Gunung Burangrang dan Tangkuban Parahu) sekitar 1.040 mdpl dan bagian selatan sekitar 685 mdpl. Bagian selatan wilayah ini mengarah ke Sungai Citarum.
Kecamatan
Mengutip laman cimahikota.go.id, dalam lampiran staad blad tahun 1935, Cimahi berubah status menjadi kecamatan. Pada 1962 dibentuk setingkat kewedanaan yang meliputi empat kecamatan, yaitu Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat.
Kota administratif
Tahun 1975, Cimahi ditingkatkan menjadi kota administratif melalui PP No. 29 Tahun 1975 dan diresmikan pada 29 Januari 1976. Perubahan ini membuatnya menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia.
Kota otonom
Perkembangan Cimahi semakin pesat dan kembali berubah status menjadi kota otonom pada 2001 dan selanjutnya dipimpin wali kota (bukan lagi wali kota administratif). Kota yang lahir pada 21 Juni 2001 ini memiliki tiga kecamatan dan 15 kelurahan.*
Foto: The Historich, salah satu bangunan heritage ikon Kota Cimahi. (Sadayapadu CImahi)