
Cerita Sepotong Wafel, Menu Sarapan Favorit dari Belgia
Anda penyuka wafel? Jika benar maka Anda pasti tahu kelezatannya. Namun, tahukah Anda dari mana asal dan kapan kue populer ini bisa ada di meja makan Anda?
Wafel ternyata memiliki sejarah yang panjang dan menarik, bahkan kini menjadi menu favorit sarapan orang Belgia, Belanda, dan Prancis. Terlebih, jika kue disajikan dengan diolesi mentega dan disiram sirup Maple Valley. Lekker …!
Asal usul
Mengutip laman maplevalleysyrup, kue semacam wafel sudah ada sejak lebih dari 4.ooo tahun yang lalu. Saat itu, kue dimasak di atas batu yang dipanaskan dan dibalik sehingga kedua sisinya menerima panas. Pada suatu waktu selama Zaman Besi, pelat besi yang dipanaskan atau wajan digunakan di kedua sisi kue ini.
Di Yunani Kuno, kemudian pada Abad Pertengahan, banyak variasi kue ini dibuat dan disebut obleios. Namun, resep “wafel” pertama yang diketahui dibuat pada akhir abad ke-14. Apa yang sekarang kita kenal sebagai wafel mulai populer pada abad ke-15. Kue ini dibuat dengan pola kotak-kotak yang lazim dan bahan ragi mulai digunakan pada abad berikutnya.
Ada bukti kue ini dijual di jalanan sejak tahun 1603, tetapi pertama kali datang ke Amerika lewat para imigran Belanda. Tahun 1725, kata wafel pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris dan resepnya menyebar ke seluruh Inggris dan Amerika. Banyak di antaranya didasarkan pada resep Belanda, Belgia, dan Prancis.
Kata “waffle” diambil dari bahasa Belanda, yaitu “wafele”. Ini juga terinspirasi dari kosa kata bahasa Prancis, yaitu “walfre” yang berarti sarang lebah.
Waffle iron
Mulanya, waffle iron dikenal sebagai perangkat berengsel dari besi tuang yang diletakkan di atas api terbuka. Cornelius Swartwout dari Troy, New York, mematenkannya pada 24 Agustus 1869. Baru pada 1930-an, cetakan listrik wafel menjadi peralatan dapur standar untuk membuat kue yang lazim dihidangkan hangat ini. Kehadirannya memudahkan banyak orang untuk membuatnya sendiri di rumah terutama untuk menu sarapan, seperti orang-orang di Belgia.*
Bidik juga: