
Cara Mudah Melihat Milky Way, Motret Kemudian …
Pernahkah Anda melihat dan mengamati Milky Way atau galaksi Bimasaksi kemudian memoretnya?
Ada satu pertanyaan, mengapa kita bisa melihat gugusan Bimasakti? Padahal, kita berada di dalamnya, yaitu di bumi—salah satu planet dari banyak planet dan miliaran bintang di gugusan galaksi berdiameter 100 ribu tahun cahaya.
Mengutip infoastronomy.org, secara umum, Bimasakti adalah galaksi berbentuk spiral dengan beberapa lengan. Matahari dan sistem tata surya kita berada di salah satu lengannya yang dikenal dengan nama lengan Orion.
Nah, melihat dan mengamati Milky Way ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak bisa dilihat setiap waktu. Terlebih, jika Anda tinggal di perkotaan dengan gemerlap lampu saat malam hari yang secara tidak langsung menjadi polusi cahaya yang berlebihan.
Berikut ini beberapa cara mudah melihat galaksi tempat kita tinggal itu.
Temukan waktu terbaik tiap tahun
Meskipun galaksi Bimasakti cukup besar, kenyataannya kita hanya bisa melihat bentangannya pada April hingga Oktober setiap tahunnya. Di luar bulan tersebut adalah momen Bimasakti terbit berbarengan dengan matahari sehingga tidak akan teramati. Oleh karena rotasi bumi, Bimasakti juga terbit dan terbenam, seperti matahari.
Temukan waktu terbaik tiap malam
Apabila rotasi bumi tepat 24 jam sehari semalam, semua bintang yang kita lihat termasuk Bimasakti akan tetap pada posisi yang sama. Ya, sepanjang malam dan setiap malam. Akan tetapi, kenyataannya, bumi membutuhkan 23 jam 56 menit untuk menyelesaikan satu rotasi siang malam.
Nah, selisih empat menit setiap hari inilah yang menjadikan bintang-bintang terbit dan bergerak semu melintasi langit. Bintang-bintang pun terbenam empat menit lebih awal dari malam sebelumnya. Pendek kata, waktu terbit bintang-bintang dan galaksi Bimasakti tidak akan sama setiap malamnya sepanjang tahun.
Selisih waktu tersebut jika dijumlahkan kira-kira 120 menit atau dua jam setiap bulan. Simpulannya, jika Bimasakti terbit pukul 23.00 waktu setempat di daerah Anda maka ia akan terbit pada pukul 21.00 bulan berikutnya. Ya, pukul sembilan malam di daerah Anda pada bulan depan di tanggal yang sama.
Dengan begitu, kita harus mencari tahu informasi kapan Milky Way akan terbit sebelum melakukan pengamatan atau memotret. Anda bisa menggunakan peta bintang seperti Stellarium untuk membantu mengetahui terbitnya Bimasakti.
Tentukan lokasi yang ideal
Mengetahui waktu terbit dan terbenam Bimasakti rupanya belum cukup untuk Anda bisa mengamatinya. Sedikitnya ada satu syarat utama tempat atau lokasi pengamatan sehingga boleh dibilang ideal untuk mengamati Bimasaksi yang cantik. Apa itu? Langit yang gelap!
Pilihlah lokasi seperti pantai, pegunungan atau pedesaan yang sedikit cahaya lampu, bahkan tidak ada cahaya lampu sama sekali. Intinya, hanya membutuhkan langit yang gelap tanpa polusi cahaya sedikit pun. Di Bandung, salah satu spot terbaik untuk melihat dan mengamati Milky Way adalah kawasan Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung, dan foto tulisan ini salah satu hasilnya.
Cari informasi kondisi langit
Ternyata, setelah menemukan lokasi ideal pun belum cukup untuk bisa mengamati Bimasakti. Selain waktu dan lokasi yang ideal, berikutnya yang penting diketahui adalah kondisi langit. Tentu saja, kondisi langit yang “cerah dan tanpa bulan” adalah yang terbaik.
Untuk itu, setidaknya kita perlu mengetahui kondisi cuaca, polusi cahaya, dan fase bulan. Ini penting, jangan sampai Anda melewatkannya jika tak ingin gagal menemukan Bimasakti.
Mengamati Bimasakti
Setiap bintang yang Anda lihat di langit malam berada di galaksi Bimasaksi. Pada hakikatnya, setiap Anda melihat bintang berarti Anda sedang melihat Bimasakti. Akan tetapi, bagian terbaik dari galaksi kita ini adalah bagian bentangannya. Bentangan ini berisikan nebula, yaitu sekelompok bintang di langit yang terlihat sebagai kabut atau gas pijar bercahaya.*