Skip links
Braga Tabebuya

Braga dan Tabebuya Kuning Endemik Brasil

Braga, salah satu kawasan legendaris di Kota Bandung, saat ini indah “menguning” dan semarak karena adanya tabebuya. Ya, pohon tabebuya kuning atau Handroanthus chrysotrichus endemik Brasil sedang berbunga di sepanjang jalan ini, tepatnya di Braga batu.

Pendek kata, saat ini Braga sedang rasa Brasil. Namun sayang, masa mekarnya bunga ini tak berlangsung lama. Tak seperti bunga bugenvil yang bisa bertahan lebih lama dan kembali berbunga dengan cepat.

Untuk kembali melihat pohon tabebuya berbunga umumnya membutuhkan waktu antara tiga sampai empat bulan. Sebabnya, pohon yang bunganya mirip sakura Jepang tersebut rata-rata dapat berbunga tiga hingga empat kali dalam setahun.

Fenomena mekarnya bunga pohon tangguh ini menjadi daya tarik wisata sehingga masyarakat dan wisatawan dapat menikmati keindahannya. Terlebih, bunga terompet emas bersanding dengan deretan bangunan klasik berarsitektur Art Deco era Hindia Belanda.

Banyak masyarakat yang menanti momen ini. Mereka kebanyakan mengabadikan pesona ini untuk dokumentasi yang kemudian diunggah di media sosial, seperti swafoto di bawah payung pohon tabebuya. Selain rasa Brasil, tak sedikit masyarakat yang mengapresiasinya dengan kesan rasa Jepang karena kemiripannya dengan bunga sakura.

Pemerintah Kota Bandung menanam pohon tabebuya kuning di sepanjang jalan yang dulu bernama Pedatiweg ini pada 2009. Pohon pelindung kaya manfaat ini menggantikan pohon karet benggol.

Di samping memiliki fungsi ekologis, yakni sebagai produsen oksigen dan menyerap polusi, pohon tabebuya juga memiliki fungsi estetika. Kehadirannya memberikan nuansa lain yang indah dipandang khususnya ketika bunganya sedang mekar.

Nama pohon

Merujuk pada jurnal Taxon yang diterbitkan pada 1969, pertama kali nama tabebuya digunakan oleh ahli taksonomi Antonio Gomes pada 1803. Tabebuya merupakan istilah yang diambil dari kata “tacyba bebuya”. Artinya pohon semut dalam dialek Tupi, yaitu bahasa yang dituturkan oleh penduduk suku Tupi, Brasil. Penamaan itu diambil karena melihat banyaknya semut di dahan pohon ini.

Pohon tabebuya termasuk keluarga Bignoniaceae yang memiliki lebih dari 100 spesies dengan ciri khas yang sama. Ciri tersebut salah satunya kelopak bunga dengan warna-warni dan mencolok.*

Foto: Dudi Sugandi

Bidik juga:

Braga Beken Istilah Baru Braga Free Vehicle

Leave a comment