Bandrek, siapa yang tak mengenal minuman hangat lagi sehat ini? Bagi warga Bandung, minuman ini memang sudah tak asing lagi, terutama di daerah pergunungan seperti Lembang, Pangalengan, dan Ciwidey.
Di daerah pergunungan Bandung, Bandrek sangat populer dan banyak dijumpai di kaki lima, kafe-kafe, restoran, resor, bahkan hotel. Ya, hotel di kota ini juga banyak yang menjadikannya sebagai welcoming drink dan menu khas di F & B-nya.
Jadi, saat Anda go.out.bdg jalan-jalan plus kulineran di Bandung, bisa mencoba sajian yang dikenal sebagai minuman yang rasanya manis pedas. Cita rasanya dapat memberi sensasi hangat pada tubuh apalagi di saat hujan atau cuaca dingin.
Mari kita simak apa saja bahan-bahan minuman ini? Pada dasarnya, bandrek dibuat dari campuran lada hitam, jahe, gula kawung (gula aren) dan beberapa rempah lainnya. Umumnya, cara memasaknya dijerang dan biasa disajikan dalam keadaan panas.
Oleh karena mengandung bahan-bahan alami, bandrek sebetulnya dapat dikonsumsi segala usia. Cara penyajiannya juga bervariasi. Selain orisinal, juga bisa dicampur dengan creamer, ditambahkan susu dan serutan kelapa, bahkan di-shaker. Uniknya, meski diminum saat dingin, tetapi akan terasa hangat di tenggorokan. Inilah salah satu kekhasannya.
Minuman tradisional masyarakat Jawa Barat (Sunda) ini sering kali dijajakan sebagai minuman jajanan. Biasanya dijajakan bersama sahabat karibnya, yaitu bajigur. Kedua minuman ini banyak dijual dengan menggunakan gerobak dorong dari kampung ke kampung.
Dalam perkembangannya, minuman kaya rempah ada yang dikemas dan disajikan dalam kemasan sehingga siap saji dan mudah dikonsumsi. Misalnya, bandrek Abah yang diproduksi di Cimanggu Ciwidey Kabupaten Bandung dan bandrek Hanjuang dari Kota Cimahi.
Sedikitnya, ada dua kemasan umum yang ditawarkan, yaitu kemasan botol dan sachet. Soal cita rasa, ada level “kehangatan” hangat, sedang, dan pedas.
Popularitas bandrek memang tak pernah pudar. Minuman menyehatkan ini banyak dikonsumsi masyarakat untuk sekadar menghangatkan badan. Dengan cita rasa yang alami, bandrek tetap bersemi sepanjang hari dalam kehangatan.*
Bidik juga:
