Skip links
astrofotografi

Astrofotografi, Apa Itu?

Astrofotografi sebetulnya bukanlah suatu hal yang baru, tetapi namanya sangat populer di kalangan fotografer “langit” dan lembaga antariksa.

Pernahkah Anda keluar di malam hari dan mengambil beberapa foto bulan purnama yang bersinar rendah? Atau pernahkah Anda melihat-lihat gambar yang diambil oleh teleskop luar angkasa Hubble? Jika Anda menjawa “ya” untuk salah satu pertanyaan tersebut, berarti Anda sudah mengenal astrofotografi.

Secara umum, astrofotografi mengambil foto suatu objek di luar angkasa, baik dengan kamera point-and-shoot, teleskop luar angkasa Hubble, atau jenis kamera lainnya. Subjeknya bisa mencakup apa saja, mulai dari bulan hingga Galaksi Bimasakti.

Pada 1840, daguerreotype bulan karya John William Draper menjadi astrofotografi pertama yang pernah diambil di Amerika Utara. Perkembangan awal fotografi, seperti daguerreotype, dan kamera modern saat ini melibatkan penangkapan cahaya yang dipantulkan dari berbagai objek.

Pencapaian besar awal lainnya dalam astrofotografi datang dari John William Draper yang mengambil foto bulan pertama yang berhasil. Selain itu, ada Léon Foucault yang mengambil foto matahari pertama.

Pada tahun 1883, Henry Draper — seorang dokter Amerika dan astronom amatir — mengambil foto pertama (daguerreotype) dari nebula astronomi (Nebula Besar Orion).

Mencari subjek sering kali menarik perhatian para fotografer awal ke langit, dan astrofotografi tetap menjadi hobi populer sejak saat itu. Astrofotografer amatir dan profesional mengarahkan teleskop dan kamera mereka ke langit untuk mengambil gambar yang jelas dan menakjubkan. Mereka membidik dari segala hal, mulai dari bintang tetangga hingga nebula yang terlalu jauh untuk dipahami.

Teleskop luar angkasa

Seiring dengan kemajuan studi tentang ruang angkasa dan teknik fotografi, observatorium dan teleskop yang mengorbit telah memperluas tradisi memotret objek astronomi. Hingga hari ini, para ilmuwan terus mendorong batasan, mengembangkan teknik dan alat baru untuk mencapai presisi fotografi yang lebih tinggi pada jarak yang sangat jauh.

Sejauh ini, mungkin foto yang paling dikenal yang diambil di luar angkasa berasal dari teleskop luar angkasa Hubble. Namun, teleskop luar angkasa Spitzer, teleskop terbaru dan terakhir dari program Observatorium Besar NASA, telah mencuri perhatian akhir-akhir ini.*

Foto: astrophotography-telescope

Bidik juga:

Milky Way, Gemerlap Cahaya di Langit Malam

Leave a comment