
Adventure Photo Hunting: Lensa Pelangi di Lembur Katumbiri
Kelas Garasi berkolaborasi dengan Witacom Bandung kembali menggelar kegiatan Adventure Photo Hunting, Sabtu, 14 Juni 2025. Kali ini, acara memotret sambil jalan-jalan tersebut bertempat di Lembur Katumbiri, Kampung Cibarani, Kelurahan Dago, Kota Bandung.
Mengusung tema Lensa Pelangi di Lembur Katumbiri, acara hunting foto ini diikuti puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tak hanya dari Bandung, beberapa peserta juga datang dari luar kota, seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.
Pendiri Kelas Garasi, Dudi Sugandi, memandu rangkaian acara Adventure Photo Hunting: Lensa Pelangi di Lembur Katumbiri yang dimulai pada pukul 7.00 WIB. Di lembur atau kampung yang mirip Favela, Brasil, para peserta antusias mengikuti acara demi acara hingga pukul 10.00 WIB.
Lanskap warna-warni di tepi Sungai Cikapundung itu menyuguhkan pemandangan cantik Lembur Katumbiri dan menarik sebagai objek fotografi. Selain itu, para peserta juga mendapat teknik, tips, dan trik fotografi dari Kang Dudi serta pengalaman baru yang menantang. Pada kesempatan itu, Kang Dudi berbagi wawasan fotografi kepada seluruh peserta dengan menggunakan salah satu kamera terbaik dari Fujifilm.
Sekilas Lembur Katumbiri
Lembur Katumbiri yang sebelumnya bernama Kampung Pelangi 200, kini semakin estetis dan artistik setelah direvitalisasi. Berada di tepi Sungai Cikapundung, Lembur Katumbiri direvitalisasi dengan pengecatan ulang 347 rumah. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 504 galon cat warna-warni senilai Rp190 juta habis untuk menyalin dinding dan atap rumah serta area publik.
Dalam pelaksanaannya, revitalisasi ini melibatkan 150 personel lapangan. Selain pengecatan rumah, Lembur Katumbiri semakin memesona berkat sentuhan seni lukis mural karya seniman John Martono.
Rupanya, nama Lembur Katumbiri diusulkan langsung oleh warga setempat untuk menggantikan nama sebelumnya. Warga setempat berharap, wajah baru ini dapat lebih mencerminkan identitas lokal dan menghindari stereotip. Katumbiri dalam bahasa Sunda berarti pelangi, tetapi dengan rasa kultural yang lebih dalam dan kontekstual.
Selain pemandangan warna-warni yang memiliki daya lirik, Lembur Katumbiri juga telah mengembangkan konservasi ikan endemik, urban farming, dan pasar mingguan ikonis.*
Bidik juga: