
Flyover Antapani, Ternyata Ini Nama Resminya …
Flyover Antapani atau Flyover Pelangi Antapani—kebanyakan orang Bandung menyebutnya begitu—karena memang “diviralkannya” seperti itu. Alasan yang bisa dilihat secara kasat mata, jalan ini dibalut dengan mural berwarna-warni, seperti pelangi. Lantas, benarkah namanya demikian?
Sebagai salah satu kawasan strategis dan padat di Bandung timur, tak heran jika akses masuk ke kawasan Antapani sering kali macet. Misalnya, dari arah Jalan Jakarta dan Jalan Ibrahim Adjie sudah biasa dipadati kendaraan yang akan menuju ke timur via Antapani. Terlebih, pada jam-jam sibuk dan akhir pekan. Kendaraan kerap mengular di bilangan itu, bahkan sering kali terjadi hingga menjelang malam.
Kabar baiknya, kehadiran Flyover Antapani sepanjang 400 meter yang dibuka dan diresmikan pada 31 Desember 2016 cukup membantu mengurai kemacetan di sana. Jalan layang di Jalan Jakarta dan Terusan Jalan Jakarta ini mulai dibangun pada 10 Juni 2016 dan rampung sekira enam bulan kemudian.
Struktur jalan layang yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia ini merupakan proyek percontohan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP). Teknologi ini adalah hasil inovasi dari Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pelaksanaan pembangunannya bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Korea.
Anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan jalan layang ini mencapai Rp 35 miliar. Baja struktur yang digunakan berbentuk corrugated atau armco dengan tiga bentang. Panjang untuk bentang tengah 22 meter dengan tinggi ruang bebas vertikal 5,1 meter dan lebar bentang lainnya adalah 9 meter. Teknologi ini memiliki keunggulan, yaitu proses konstruksinya yang lebih cepat sekitar 50 persen ketimbang pembangunan dengan struktur beton bertulang.
Ganti nama
Di samping keunggulan dari sisi konstruksi, jalan layang Antapani punya tampilan yang unik dan artistik. Seluruh temboknya penuh dengan mural karya seniman Bandung John Martono. Lantaran desainnya yang penuh warna, jalan layang ini kemudian populer dengan nama Flyover atau Jalan Layang Antapani. Padahal, nama resminya adalah Overpass Antapani. Kini, nama itu kembali berubah menjadi Jalan Layang Jaksa Agung R. Soeprapto.*
Bidik juga: