Bola ubi, siapa yang belum mencicipi jajanan ini? Bagi penyuka kuliner khas Bandung tentunya tak asing lagi mendengar, bahkan merasakan kelezatannya. Terlebih, jika disantap selagi hangat ditemani secangkir teh tawar sedikit panas.
Beberapa waktu lalu, kepopulerannya kembali meroket karena ramainya perbincangan tentang makanan ini di media sosial. Tak heran, banyak orang yang kembali merasa “terpanggil” dan ingin mencoba mencicipinya. Mengapa?
Sebetulnya, bola ubi di Bandung sudah berkembang sejak dulu yang berarti bukan muncul saat ini. Oleh karena itu, boleh dibilang jajanan pasar bercita rasa manis ini memiliki penggemar loyal, terutama generasi 4o tahun ke atas.
Media sosial tampaknya menjadi saluran berbagi testimoni mereka sehingga bola ubi semakin dikenal, bahkan ada yang menyangka sebagai camilan kekinian. Padahal, ini adalah camilan tempo dulu yang kembali ramai diburu pencinta kuliner jajanan pasar.
Jadul mantul
Jika Anda sedang go.out.bdg kulineran di Kota Bandung, boleh mencoba penganan jadul yang kembali “mantul” ini. Ada cukup banyak penjual bola ubi di Kota Kembang dengan khas gerobak dorong dan mangkal di tepi jalan alias kaki lima.
Namun, meski kebanyakan dijual di emperan, tapi jangan salah cita rasanya bisa membuat ketagihan. Rasa manis alias legit dari ubi yang berkualitas sudah terasa sedari di lidah, bahkan hingga disantap kembali di rumah. Apa sebab?
Dengan bahan dan cara mengolah yang benar, bola ubi kenyal dan tidak bantat, malah menjadi renyah. Jika dilihat dari dekat, salah satu yang unik adalah saat proses menggorengnya. Makanan ini digoreng seraya ditekan-tekan supaya mengembang dan dalamnya kopong.
Memang, renyahnya hanya bertahan maksimal tiga jam. Namun, jikalau sudah kempis sebetulnya bisa digoreng lagi di rumah sehingga kembali mengembang dan renyah tanpa mengubah rasa. Oleh karena itu, kudapan hampir seukuran bola pingpong ini sering kali menjadi opsi buah tangan dari Bandung.
Namun, tunggu dulu, bicara bola ubi legendaris di Kota Bandung maka tak lepas dengan nama Bola Ubi Gardu Jati. Penjual yang mempopulerkan jajanan ini sejak 1977 secara turun-temurun di seputar Jalan Dalem Kaum, kini berjualan di dua tempat, yaitu di Jalan Gardu Jati dan Jalan Cibadak.*
Bidik juga:
