Skip links
Pizza.

Pizza dan Sepotong Kisahnya dari Italia

Pizza, siapa yang tidak pernah mencicipi penganan lezat ini? Hmm … menyantapnya ramai-ramai makin seru bukan? Jika Anda sedang go.out.bdg di Bandung, bisa menambahkan makanan ini dalam daftar kulineran sambil jalan-jalan.

Namun, tahukah Foodlovers, bagaimana cita rasa dan kelezatannya itu bisa tersaji di tengah-tengah kita?

Ya, tercatat sebagai makanan paling populer di dunia, mudah sekali untuk menemukan makanan ini karena banyak dijual di restoran maupun versi rumahan. Akan tetapi, di balik kesedapannya itu ada sesuap kisah yang mengantarkannya populer di seantero jagat, termasuk Bandung, Indonesia.

Pizza kuno

Dikutip dari World Atlas, makanan yang mirip dengan pizza sebenarnya sudah ada sejak zaman neolitikum. Menurut catatannya, berbagai budaya di dunia menghasilkan roti pipih dengan topping beragam termasuk rempah-rempah dan sayur-mayur. Agar cita rasanya lebih beraroma beberapa bahan ditambahkan pada penganan tersebut.

Misalnya, orang-orang Yunani kuno melapisi roti buatan mereka dengan minyak, bumbu, dan keju. Di daratan lain, pada abad ke-6 SM, tentara Persia membubuhkan keju dan kurma sebagai topping roti yang dipanggang di atas perisai besinya.

Kendati begitu, ada yang berpendapat bahwa bentuk pizza kuno tidak benar-benar seperti yang kita kenal sekarang. Saat itu, roti pipih juga biasa digunakan sebagai “piring” untuk menaruh makanan lain.

Lantas, dari mana kata “pizza” berasal?

Pertama kali kata ini digunakan dalam sebuah publikasi Latin di Gaeta di Italia selatan yang saat itu berada di bawah Kekaisaran Bizantium. “Pitta”, kata Latin untuk pizza, mengacu pada roti pipih yang ditaburi topping dan dipanggang dalam oven bersuhu tinggi. Jika menelusurinya dari bahasa Yunani kuno, asal usul katanya adalah “pikte” yang berarti “kue fermentasi.”

Pizza murah Napoli

Roti pipih gallete yang banyak dibuat di Napoli, Italia, pada abad ke-16 juga kerap disebut sebagai pizza. Ya, Napoletana adalah roti pipih dengan saus tomat dan keju. Inilah yang dijajakan di pinggir jalan sebagai makanan murah yang biasa dikonsumsi orang-orang miskin.

Dikisahkan, saat itu, Napoli mengalami masalah lonjakan jumlah penduduk yang berimbas banyak di antara mereka yang jatuh miskin. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa mengonsumsi makanan yang dianggap sesuai dengan kemampuan daya beli penduduk setempat.

Pizza modern

Pada 1889, pizza mulai mendapatkan popularitasnya. Hal ini bermula ketika Ratu Margherita mengadakan kunjungan ke Napoli. Sang Ratu meminta Raffaele Esposito—seorang koki—menghidangkan sajian lokal yang dibuat dengan tomat, basil, dan mozarella.

Siapa sangka, ternyata Ratu Margherita menyukainya. Sejurus kemudian, Esposito menamai gaya penganan ini dengan nama sang ratu. Dari peristiwa itulah Raffaele Esposito dikenal sebagai “bapak pizza modern” dan sejak itu ia mulai menjualnya.*

Leave a comment