Skip links
Babakan Siliwangi.

Asyik Menikmati Hutan Kota Babakan Siliwangi

Hutan Kota Babakan Siliwangi layak masuk daftar prioritas jalan-jalan ketika kita ingin menikmati suasana hutan di tengah kota. Terlebih, hutan kota di Jalan Siliwangi–Tamansari Kota Bandung ini sudah dilengkapi forest walk, yaitu trek untuk pejalan kaki.

Pedestrian dengan panjang sekira 1,8 kilometer dan lebar 1,5 meter terbentang memutar dari utara ke selatan dan kembali ke utara. Ini semacam jembatan berpenopang besi dengan tinggi 3–4 meter dari permukaan tanah. Katanya, pedestrian ini diklaim sebagai forest walk terpanjang di ASEAN.

Pengunjung sangat mudah berjalan di atas trek yang terbuat dari hamparan papan kayu. Pun tak perlu khawatir sebab trek dipagari railing berupa ram besi di sisi kiri dan kanan setinggi kira-kira 1,2 meter. Lantas, apa daya tarik hutan kota ini?

Biasanya berada di tempat yang asri dan menyejukkan suka lupa waktu. Pepohonan rindang seolah menghipnotis siapa saja yang datang sehingga betah berlama-lama menikmati suasana. Betapa alam hijau Hutan Kota Babakan Siliwangi yang memanjakan mata terhampar seluas 7 hektare menemani udara sejuk khas hutan.

Ada banyak tempat duduk untuk sekadar melepas penat dan teras pandang untuk melihat sekeliling hutan dari tempat yang lebih tinggi. Area ini menjadi favorit pengunjung Hutan Kota Babakan Siliwangi untuk berfoto dan bersantai, termasuk tempat beristirahat pejalan kaki yang telah menempuh perjalanan di forest walk.

Jalan santai di forest walk

Jika tujuannya berolah raga maka pakaian yang kita gunakan sebaiknya disesuaikan biar lebih nyaman. Namun, Hutan Kota Babakan Siliwangi menyajikan banyak spot menarik yang bisa diabadikan tanpa menembus lebatnya hutan.

Suasana alam hijau tak hanya dirasakan di teras pandang. Sudah diduga, trek pedestrian menyajikan pesona indah hutan sehingga sayang kalau dilewatkan begitu saja. Dengan menyusurinya, beragam jenis pohon rindang bakal ditemui di sepanjang perjalanan dan bikin adem.

Tak mengherankan, kalau saat melintas di forest walk kita akan sering “diadang” pohon yang menyembul menembus lantai kayu pedestrian. Betul, demi kelestarian alam, pembangunan jalur yang diresmikan 17 Januari 2018 tersebut tidak merusak lingkungan, bahkan untuk sekadar menebang pohon. Pohon-pohon yang berada di lintasan dibiarkan tumbuh alami dan dilindungi dengan pagar besi.

Berjalan-jalan di sepanjang forest walk memang menyejukkan dan mengasyikkan. Seandainya kita berjalan normal hanya membutuhkan waktu sekira setengah jam dengan gerak langkah kaki ideal. Akan tetapi, seandainya jalan-jalan sambil melakukan aktivitas lain, seperti memotret atau berswafoto pasti membutuhkan waktu lebih lama.

Kita bisa kapan saja berkunjung ke sana sesuai waktu buka operasionalnya. Namun, salah satu waktu terbaik untuk membingkai Hutan Kota Babakan Siliwangi adalah pagi hari. Sinar matahari yang menembus antara pepohonan bakal menyajikan momen yang dramatis.

Di bawah pepohonan rimbun, dalam perjalanan kita akan disuguhi indahnya kicauan burung yang hinggap di batang-batang pohon. Tak hanya itu, atraksi alam juga datang dari kawanan tupai lucu yang lompat-lompat dan berkeliaran di antara pohon. Kawanan tupai akan menyambut hangat setiap pejalan kaki yang lewat lalu bersembunyi malu-malu.

Babakan Siliwangi telah ditetapkan UNESCO sebagai kawasan Hutan Kota Dunia sekaligus sebagai paru-paru kota. Dengan dibangunnya forest walk, diharapkan ekosistem di kawasan Hutan Kota Babakan Siliwangi senantiasa terjaga dan lestari.*

Leave a comment