Skip links
Permainan Tradisional Anak Sunda Indonesia

Permainan Tradisional Anak yang Hampir Tersisih Game Online

Permainan tradisional adalah bagian dari warisan budaya Indonesia, termasuk Sunda. Tak hanya sarat nilai edukasi dan filosofis, permainan tradisional atau kaulinan barudak itu mengajarkan kebersamaan dan kreativitas.

Tak dimungkiri, di tengah arus modernisasi dan dominasi teknologi, pamor permainan tradisional ini hampir memudar. Biasanya permainan ini banyak dimainkan oleh anak-anak di kampung atau di lembur (desa).

Meski masih punya daya tarik tersendiri, baik bagi generasi tua maupun muda, permainan ini boleh dibilang kalah bersaing dan tersisih oleh game online.

Betul, permainan tradisional telah ada sejak masa lampau dan diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, permainan ini sudah mulai terlupakan oleh anak-anak zaman sekarang. Apa sebab? Anak-anak zaman now lebih sibuk dengan gadget.

Berikut 10 permaian tradisional anak yang berkembang di Bandung, tanah Pasundan dan sejumlah daerah di pelosok Nusantara.

Oray-orayan

Permainan ini mengajarkan kebersamaan, kerja sama, dan strategi dalam menghadapi tantangan hidup, serta merepresentasikan siklus kehidupan dan penyucian diri.

Pérépét jéngkol

Selain kerja sama, permainan ini mengajarkan kekompakan, dan ketahanan fisik. Meskipun namanya mungkin terdengar unik, pérépét jéngkol tidak melibatkan buah jengkol.

Égrang

Permainan rakyat atau olahraga tradisional ini menguji keseimbangan antara pikiran dan tubuh, keberanian, serta kerja keras dalam usaha untuk mencapai tujuan.

Boi-boian

Makna yang dapat diambil dari permainan yang melatih motorik kasar ini antara lain mengajarkan kebersamaan, sportivitas, kerja sama, dan kewaspadaan.

Congklak

Melalui permainan ini anak-anak dapat belajar konsep angka dan matematika dasar, memberi dan menerima dalam hidup serta menumbuhkan nilai kerja sama dan interaksi sosial.

Sondah

Melatih keseimbangan motorik kasar melalui gerakan melompat, disiplin, dan mengembangkan kecerdasan matematika adalah beberapa nilai dari permainan sondah.

Cingciripit

Meski terlihat sederhana dan mudah karena tidak menggunakan alat bantu, permainan tangan (jari dan telapak) ini melatih refleks dan konsentrasi serta kerja sama.

Endog-endogan

Bukan sekadar gerakan membuka kepalan tangan, ada nilai konsentrasi dan koneksi antara otak dan tangan yang mengajarkan proses dalam kehidupan, seperti endog (telur).

Paciwit-ciwit lutung

Makna filosofis yang dapat diambil dari permainan ini antara lain nilai-nilai kebersamaan dan kesetaraan, gotong royong, serta membantu orang lain untuk bangkit.

Slepdur

Permainan ini mengajarkan arti pentingnya kerja sama dan persahabatan, menciptakan kegembiraan dan kebersamaan serta pelestarian budaya lokal bagi anak-anak.*

Foto: Egrang (indonesia.go.id)

Bidik juga:

Alasan Mengapa Belajar Fotografi Baik untuk Anak dan Remaja  

Leave a comment