
Tips Memotret “Flare” Menggunakan Smartphone
Euforia Bobotoh menyalakan “flare” saat merayakan Persib Bandung juara memang tak bisa dipungkiri. Luapan kegembiraan pendukung dan masyarakat tercipta di mana-mana, terutama saat konvoi malam hari.
Nyala api dan asap dari “flare” tersebut selalu menarik perhatian siapa pun untuk mendokumentasikannya. Nah, untuk mendapatkan gambar yang bagus, berikut tips memotret “flare” menggunakan smartphone.
Pegang ponsel cerdas Anda dengan kompak
Anda bisa menentukan format yang akan digunakan, vertikal atau horizontal, lalu pegang ponsel cerdas Anda dengan kompak (erat). Ini penting sebab kemungkinan Anda mengambil gambarnya di tengah kerumuman atau bobotoh (suporter) sehingga menghindari ponsel terjatuh.
Format vertikal menampilkan gambar lebih terlihat padat, sedangkan format horizontal menghasilkan gambar dengan kesan luas.
Gunakan tripod atau objek kokoh apa pun
Anda bisa memotret nyala “Flare”dengan kecepatan 1/1000 detik sehingga membekukan semua yang ada di tempatnya. Namun, sebaiknya Anda menggunakan tripod sehingga dapat leluasa memperlambat rana dan menyeret nyala api dan kepulan asap melintasi layar saat melayang di udara.
Bagaimana jika tidak punya tripod? Jangan khawatir, Anda dapat menggunakan objek kokoh apa pun untuk meletakkan ponsel cerdas Anda agar tidak goyang saat ibu jari Anda menekan tombol rana.
Coba gunakan mode manual
Gunakan fitur eksposur manual ponsel pintar Anda, “mode ahli” atau “mode manual” di beberapa ponsel. Fitur ini memberi Anda eksposur panjang yang memungkinkan Anda merekam gambar dari jejak “flare”. Namun, tentu saja, ketajaman gambar bergantung pada kemampuan teknis ponsel pintar Anda.
Selain eksposur panjang, dengan cara ini Anda dapat dengan bebas mengurangi eksposur bidikan Anda yang membantu menggelapkan sekeliling dan menciptakan gambar yang berfokus pada pusat perhatian.
Mode HDR dan foto burst
Anda dapat mencoba menggunakan mode HDR atau mode burst yang sering ditemukan sebagai fitur dasar di sebagian besar ponsel pintar. HDR mengambil beberapa gambar dari berbagai tingkat eksposur untuk setiap kali tombol rana ditekan. Rangkaian bingkai tersebut kemudian digabungkan oleh perangkat lunak pascaproses telepon pintar yang menghasilkan gambar yang lebih hidup dibandingkan dengan menggunakan mode normal.
Mode burst dapat sangat membantu untuk mengambil gambar peristiwa yang terjadi dengan cepat seperti “flare”. Ambil gambar burst dengan menahan tombol rana, tetapi ingat untuk mengatur waktu momen Anda dengan tepat di tempat yang telah Anda tetapkan.
Jangan gunakan zoom digital
Saat Anda berdiri di tengah kerumunan yang berkumpul untuk menikmati euforia dengan menyalakan “flare”, Anda mungkin ingin memasukkan siluet orang-orang yang mengganggu ke dalam bidikan Anda. Namun, menggunakan zoom digital telepon pintar bukanlah cara yang tepat karena akan menurunkan resolusi gambar secara drastis.*
Foto: Dudi Sugandi
Bidik juga: