Skip links
siomay makanan jalanan street food

Siomay dan Batagor Masuk 50 Best Street Foods

Siomay dan batagor yang sudah sangat populer di Kota Bandung masuk dalam “50 Best Street Foods” versi TasteAtlas. Situs kuliner makanan terpopuler di dunia tersebut mempublikasikan 50 jajanan jalanan terbaik sejagat pada 7 April 2025.

Dari 50 top makanan tersebut, siomay dan batagor khas Bandung masuk 20 besar. Siomay peringkat tiga dengan nilai 4.7 dan batagor menempati peringkat 15 dengan nilai 4.6. Selain siomay dan batagor, street food lainnya dari Indonesia yang masuk 50 besar adalah sate kambing, sate madura, rendang, dan sate padang.

Adapun peringkat lima besar secara berurutan adalah garantita (Aljazair/4.8), guotie (Cina/4.7), siomay (Indonesia/4.6), quesabirria (Meksiko/4.7), dan parotta (India/4.7).

TasteAtlas mendeskripsikan siomay sebagai hidangan Indonesia yang terdiri dari pangsit ikan berbentuk kerucut yang dikukus, telur, kentang, kubis, tahu, dan pare. Setelah dikukus, semua bahan disusun di atas piring, dipotong-potong seukuran gigitan, dan disiram dengan saus kacang pedas.

Sentuhan terakhir pada hidangan ini adalah percikan kecap manis, bersama dengan sedikit air jeruk nipis. Siomay berasal dari siomai Cina, dan diyakini berasal dari para imigran Cina yang datang ke Indonesia selama masa penjajahan Belanda.

Batagor

Sementara batagor dideskripsikan sebagai pangsit ikan goreng yang disajikan dengan saus pedas tradisional. Makanan ini berakar dari tradisi kuliner Cina yang telah meninggalkan jejak pada banyak hidangan Indonesia. Meskipun camilan terkenal ini mengingatkan pada pangsit Cina yang lebih terkenal, ciri khasnya adalah digoreng, bukan dikukus.

Ikan yang paling umum digunakan untuk membuat hidangan ini adalah wahoo, tetapi tuna, makarel, dan bahkan udang juga dapat digunakan. Kentang, tahu, atau kubis juga kadang-kadang ditambahkan ke dalam hidangan ini.

Batagor adalah camilan yang sempurna karena cara penyajiannya. Saat digoreng, pangsit dipotong kecil-kecil dan disiram saus kacang, kecap, dan cabai dengan sedikit perasan jeruk nipis.

Makanan ini ditemukan pada tahun 1980-an di Bandung, tetapi sekarang dapat ditemukan di seluruh Indonesia. Karena cepat disiapkan, makanan ini biasanya dijual oleh pedagang kaki lima, tetapi juga dapat ditemukan di banyak restoran Indonesia.*

Bidik juga:

Bandung Peringkat 10 “100 Best Food Cities in The World”

Leave a comment