
Sering Dikira dari Belanda, Ini Fakta Unik Roti Bagelen
Banyak orang yang mengira bahwa roti bagelen berasal dari Belanda karena namanya yang “kebelanda-belandaan”. Selain itu, sejarah roti di Indonesia diperkenalkan oleh orang-orang Eropa sehingga anggapan itu memasyarakat.
Nah, berikut ini fakta unik bagelen yang sangat populer di Kota Bandung.
Warmbollen
Indonesia memiliki banyak resep kuliner yang diadopsi dari Belanda sejak masa Pemerintah Hindia Belanda. Pada era itu, masyarakat Nusantara mulai mengenal warmbollen, yaitu kudapan sedap dari Negeri Kincir Angin. Konon, inilah cikal bakal lahirnya bagelen, yaitu roti mirip warmbollen dengan olesan buttercream (mentega), tetapi teksturnya lebih garing.
Mencegah roti berjamur
Dulu, masyarakat mengubah roti tawar menjadi bagelen untuk mencegah roti berjamur agar tidak mubazir. Jadi, mereka segera mengubah teksturnya menjadi kering sebelum roti berjamur. Dalam perkembangannya, bagelen semakin mudah dibuat yakni dipanggang setelah diolesi buttercream atau mentega. Setelah kering, biasanya ditaburi gula pasir.
Berkembang di Desa Bagelen?
Mengutip idntimes, beberapa sumber mengatakan bahwa nama bagelen berasal dari nama desa di Jawa Tengah. Benarkah? Terlepas dari kebenarannya, masyarakat setempat sangat akrab dengan penganan berbahan dasar gandum ini.
Masyarakat desa tersebut, konon, banyak yang membuat dan menjual roti kering ini dan diberi nama roti “Bagelen”, seperti yang kita tahu. Di Kota Bandung, nama roti kering juga sangat populer, bahkan kerap menjadi camilan favorit untuk oleh-oleh.
Rekor MURI
Masih menurut idntimes, pada acara Fortune Baking Festival 2015 di Mal Paragon Kota Semarang, roti ini mencatatkan sebuah rekor MURI. Waktu itu, ada replika “Warak Ngendog” yang disusun dari roti bagelen seutuhnya. Replika roti dengan tinggi 4 meter dan lebar 2 meter itu terdiri dari sekira 2.450 buah bagelen dengan motif batik. Rekor pun pecah!
Untuk replika “Warak Ngendog”, para pembuat roti membutuhkan waktu dua hari dengan total bahan dasar mencapai 8 ton. Wow! Terlepas dari itu semua, kudapan manis ini cocok disantap kala senggang ditemani secangkir teh.*
Foto: baking world media
Bidik juga: