Skip links
Viaduk

Viaduk Bandung, Jalan Legendaris di Atas Cikapundung

Viaduk di Kota Bandung ada dua dan keduanya memiliki cerita dan kisah tersendiri yang melegenda. Pertama, di atas rel kereta api di Jalan Pasirkaliki dibangun pada 1890. Kedua, sebagai jalan kereta api di atas jalan raya sekaligus Sungai Cikapundung.

Seturut KBBI, viaduk adalah jembatan atau jalan di atas jalan raya, jalan kereta api, di atas lembah atau sungai yang lebar.

Viaduk Bandung di atas Sungai Cikapundung boleh dibilang masuk ke dalam bangunan dengan arsitektur tinggi. Landmark ini dibangun pada masa Pemerintah Hindia Belanda dan mempunyai peran yang vital sebagai jembatan penyeberangan untuk kereta api.

Jembatan ini terbentang di bilangan Jalan Perintis Kemerdekaan, dekat dengan Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Proyek Belanda

Sebuah sumber menyebut bahwa lanskap kota ini merupakan proyek khusus dari Belanda. Salah satu tujuannya untuk membuat sistem jalan boulevard, yaitu dua jalan yang dipisahkan taman atau sungai. Konon, konsep jalan ini rencananya dibangun hingga Jalan Asia Afrika. Akan tetapi, karena alasan lain mungkin perang, proyek ini hanya dibangun di kawasan Sungai Cikapundung.

Pembangunan Viaduk Cikapundung untuk membereskan sistem transportasi di Bandung saat itu. Pada awal abad ke-20, delman dan kendaraan bukan kereta menggunakan ruas pendek Jalan Otista menuju Gedung Pakuan dan Jalan Raya Pos. Seiring waktu, lalu lintas di Parijs van Java berkembang pesat dan mulai padat. Begitu juga dengan jadwal kereta api yang semakin banyak.

Jalur kereta api di Bandung sejak 1924 menggunakan sistem double track (trek ganda) untuk mengubungkan Padalarang dan Kiaracondong. Ironinya, justru di bagian viaduk masih single track (rel tunggal). Baru pada 1930-an, Pemerintah Belanda membangun jembatan viaduk di atas Sungai Cikapundung dan mengadopsi trek ganda.

Kehadiran lanskap ini bukan hanya mengatasi persoalan lalu lintas dan transportasi, tetapi juga menjadi ikon baru Bandung sejak itu. Orang Bandung pasti mengenalnya karena fungsi vital dan cerita yang melatarbelakangi Viaduk Cikapundung, mulai dari kisah romantis hingga kisah pilu.*

Foto: Dudi Sugandi

Bidik juga:

Mengenal Cikapundung, “Sungai Terpanjang di Dunia” di Bandung

Leave a comment