Skip links
street photography

Street Photography, Bukan Sekadar Memotret Jalanan

Street photography dikenal sebagai salah satu genre fotografi yang merekam kehidupan sehari-hari di tempat umum. Keterbukaan tempat tersebut, praktiknya memungkinkan bagi fotografer untuk mengambil gambar orang asing secara candid dan sering kali tanpa sepengetahuan mereka.

Banyak juga yang mengatakan, street photography dilakukan untuk seni dan penyelidikan yang menampilkan pertemuan kebetulan tanpa diatur sebelumnya. Biasanya, aktivitas ini untuk tujuan menangkap gambar pada momen penting dan menentukan dengan pembingkaian serta pengaturan waktu yang cermat.

Dengan kata lain, fotografer jalanan tidak melulu untuk tujuan sosial, tetapi juga terkadang lebih suka menangkap momen-momen yang tidak diperhatikan.

Sebetulnya, ada beberapa perbedaan antara street photography dengan candid meskipun tidak kentara. Mengapa? Sebagian besar street photography bersifat candid dan beberapa foto candid dapat digolongkan sebagai fotografi jalanan.

Kenyataannya, fotografi jalanan tidak mengharuskan adanya jalan, bahkan lingkungan perkotaan. Sebaliknya, fotografi jalanan mungkin juga tidak menampilkan orang. Singkat kata, fotografi jalanan dapat berfokus pada orang dan karakter mereka di depan umum.

Dalam hal ini, fotografer jalanan mirip dengan fotografer dokumenter (sosial) atau jurnalis foto dengan tujuan untuk menangkap gambar yang layak diberitakan. Lantas, kapan genre ini mulai berkembang?

Pionir abad 19

Louis-Jacques-Mande Daguerre menangkap kehidupan sehari-hari Kota Paris pad abad ke-19. Ia memotret pertama orang-orang di jalan antara tahun 1838 atau 1839 yang diambilnya dari jendela studionya di Boulevard du Temple, Paris.

Foto kedua memperlihatkan jalan yang sepi tak ada aktivitas saat siang hari. Sementara foto lainnya ia ambil sekitar pukul 08.00. Beaumont Newhall menceritakan situasi itu,” Jalan raya yang selalu dipenuhi pejalan kaki dan kereta kuda, benar-benar sepi. Kecuali, satu orang yang sedang menyikat sepatu botnya….”

Boleh dikata, bahkan oleh banyak orang, fotografi jalanan adalah genre paling tua dalam bidang fotografi. Empat dekade kemudian, fotografer John Thomson—jurnalis Skotlandia dan aktivitas sosial Adolphe Smith—menerbitkan Street Life in London pad Februari 1877. Thomson berperan besar menjadikan kehidupan sehari-hari di jalanan sebagai subjek penting bagi media tersebut.

Eugene Atget juga dianggap sebagai pionir. Ia merekam tentang jalanan Paris pada akhir 1920-an. Seiring berkembangnya kota tersebut, Atget membantu mempromosikan jalanan Paris sebagai subjek yang layak untuk fotografi.

Dalam kurun 1890-an hingga 1920-an, ia terutama memotret arsitektur, taman, tangga, dan jendela. Memang, ia memotret beberapa pekerja, tetapi orang-orang bukanlah minat utamanya.

Di ranah kamera, Leica dianggap kamera pertama yang sukses secara komersial yang menggunakan film 35 mm. Kamera tersebut pertama kali dijual di pasaran pada 1925. Kekompakan dan jendela bidiknya yang terang yang dipadukan dengan lensa berkualitas membantu fotografer bergerak di jalanan yang ramai. Selain itu, kamera pionir itu mampu menangkap momen-momen yang cepat berlalu di jalanan.*

Foto: Dudi Sugandi

Bidik juga:

Mengenal Lebih Dekat Fotografi Produk

Leave a comment