Skip links
Hotel Preanger

Sekelebat Kisah Legendaris Hotel Preanger

Hotel Preanger di Jalan Asia Afrika turut menjadi saksi perjalanan sejarah dan pembangunan di Kota Bandung, dulu hingga sekarang. Perjalanannya yang mengagumkan, bahkan beberapa langkah dari Titik Nol Kilometer Bandung, menjadikannya sebagai aset sejarah yang penting khususnya bagi kota ini.

Sebagai akomodasi yang melegenda, hotel ini tercatat salah satu yang tertua di Kota Bandung. Mulanya, lahan yang dibangun menjadi Hotel Preanger difungsikan sebagai tempat peristirahatan (herberg) yang dikelola CPE Loheyde sejak 1825.

Tahun 1897, bangunan menjadi permanen setelah digabung dengan Toko & Penginapan Thiem. Tak seperti sebelumnya, bangunan menjadi lebih kokoh dan megah, bergaya arsitektur Indische Empire Stijl dengan sentuhan Greek Revival. Akomodasi ini kemudian diberi nama Hotel Preanger dan dikelola oleh seorang Belanda bernama WHC van Detercom selaku pemilik baru.

Setelah lebih dari dua puluh tahun menjadi kebanggaan orang-orang Belanda di Parijs van Java, bangunan hotel didesain dan dibangun ulang pada kurun 1919-1929. Akan tetapi, rupa dan bentuk bangunan lama tak tampak lagi seiring renovasi besar-besaran yang dilakukan pemilik hotel saat itu.

Art Deco

Gaya arsitektur bangunan yang baru berganti menjadi Art Deco buah rancangan Charles Prosper Wolff Schoemaker yang dibantu juru gambar Soekarno. Soekarno yang kelak menjadi presiden pertama Republik Indonesia adalah salah seorang murid Schoemaker sewaktu menempuh pendidikan tinggi di Technische Hoogeschool Bandoeng (ITB). Bentuk dan rupa bangunan Hotel Preanger yang anggun karya akademis ITB itu masih bertahan hingga sekarang.

Hotel Preanger dipercaya sebagai tempat menginap tamu-tamu penting dan sejumlah kepala negara saat penyelenggaraan KAA di Bandung tahun 1955. Sebelumnya, bintang film sekaligus komedian Charlie Chaplin juga pernah bermalam di hotel ini. Tokoh lainnya adalah Amelia Earhart, pilot wanita yang melakukan penerbangan keliling dunia pada 1937.

Dalam perjalanannya, pengelolaan Hotel Preanger beberapa kali berganti tangan dan nama. Setelah van Detercom, pengelolaan beralih kepada NV Sault dan beberapa perusahaan lainnya. Kini, pengelolaan hotel berada di tangan PT Jaswita Jabar (Perseroda).*

Bidik juga:

Hotel Homann, Sepotong Kisah Atap Rumbia dan Art Deco

Leave a comment