Skip links
Lapangan Gasibu

Lapangan Gasibu, Sejengkal Kisah dan Andil Wilhelmina

Lapangan Gasibu di Kota Bandung memang telah mengantongi nama besar, bahkan sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda. Keberadaannya sarat dengan kisah perjalanan kota ini sekaligus dinamika Parijs van Java.

Siapa yang sering jogging atau olahraga di lapangan ini? Tentunya, kondisi lapangan saat ini dengan jalur lintasan lari berwarna biru sepanjang 400 meter memberi kenyamanan khususnya bagi warga Bandung. Namun, jauh sebelum itu ternyata sebuah klub sepak bola sudah lebih dulu menikmati suasana olah raga dengan view gedung monumental.

Mulanya, Lapangan Gasibu bernama Wilhelmina Plein atau Lapangan Wilhelmina—diambil dari nama Ratu Kerajaan Belanda. Penamaan ini juga terkait dengan nama jalan besar di bagian selatan lapangan yang membentang di depan Gedung Sate (Gouvernement Bedrijven). Jalan di depan gedung pemerintahan yang monumental tersebut bernama Wilhelmina Boulevard.

Sekira 1950-an, nama lapangan ini berganti nama menjadi Lapangan Diponegoro—salah seorang Pahlawan Nasional. Pergantian nama lapangan seiring dengan pergantian nama Wilhelmina Boulevard menjadi Jalan Diponegoro.

Pada 1955, menurut Sudarsono Katam—penulis buku Album Bandoeng Tempoe Doeloe—Lapangan Diponegoro lebih dikenal dengan nama Lapangan Gasibu. Kata dia, Gasibu adalah nama perkumpulan sepak bola yang beranggotakan masyarakat Bandung Utara.

Gasibu merupakan akronim dari Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara. Nah, sejengkal kisah ini sekaligus menginformasikan bahwa nama lapangan tersebut bukan diambil dari kata gazebo. Sebelum bermain di Lapangan Diponegoro, tim Gasibu kerap berlatih di Jalan Badak Singa yang kini menjadi kantor Perumda Tirtawening (PDAM).

Oleh karena tim sepak bola pribumi tersebut sering menggunakan lapangan ini, masyarakat Bandung lebih mengenalnya sebagai Lapangan Gasibu. Meski pada 1960-an lapangan sempat tak terawat, tapi pemerintah mampu mengembalikan ke fungsi awalnya, yaitu tempat olahraga.

Kini, lapangan paling populer di Kota Bandung ini menjadi tempat berolahraga sekaligus rekreasi yang sering masyarakat kunjungi terutama akhir pekan. Trek lari Lapangan Gasibu tergolong nyaman dan aman digunakan sekalipun saat hujan karena menggunakan material synthetic rubber.*

Bidik juga:

Alun-Alun Bandung, Dulu Tempat Sakral?

Leave a comment