
7 Jalan di Bandung Ini Lebih Tenar Karena Singkatannya
Penamaan jalan di Kota Bandung ternyata tidak hanya berdasarkan pada sejarah atau budaya yang melatarbelakanginya. Namun, banyak juga nama jalan di Parijs van Java yang justru lebih tenar akronim atau singkatannya ketimbang nama resminya dan ini sudah menjadi rahasia umum.
Salah satu alasan mengapa penyebutan nama jalannya disingkat adalah agar lebih sederhana dan masyarakat mudah melafalkannya. Tentu saja, penyebutan nama singkat beberapa jalan di Kota Bandung muncul dari masyarakat lalu menyebar dan sudah berlangsung lama.
Berikut ini 7 jalan di Kota Bandung yang penyebutannya kerap diambil dari akronim dan singkatannya.
Jalan Gatsu
Nama jalan ini diambil dari nama salah seorang jenderal ternama Indonesia, Gatot Subroto. Secara geografis, Jalan Gatot Subroto (Gatsu) membentang dari Simpang Lima Bandung menuju arah timur hingga berujung di seputar Kiaracondong. Di ruas jalan ini terdapat mal terbesar di Kota Bandung saat ini, TSM.
Jalan Otista
Berikutnya adalah Jalan Otto Iskandardinata (Otista). Otto Iskandardinata adalah salah seorang tokoh bangsa yang karismatik dan pahlawan nasional dari Kabupaten Bandung. Dalam perjuangannya sebelum Indonesia merdeka, si Jalak Harupat senantiasa mengedepankan nilai-nilai dan semangat kebangsaan dalam percaturan politik nasional dan internasional.
Jalan Pasupati
Berikutnya adalah Jalan Pasupati. Nama ini diambil dari gabungan dua nama jalan, yaitu Pasteur dan Surapati. Dulu, Pasupati juga dikenal sebagai nama flyover atau jalan layang. Namun, pemerintah telah mengubah nama flyover tersebut menjadi Jalan Prof. Mochtar Kusumaatmadja pada 2022.
Jalan Suci
Nama jalan berikutnya yang populer karena akronimnya adalah Jalan Suci. Suci merupakan akronim dari dua nama, yaitu Jalan Surapati dan Cicaheum.
Jalan ABC
Ini adalah salah satu nama jalan yang tenar di pusat Kota Kembang. Namun, tak banyak yang tahu bahwa ABC berasal dari singkatan Arab, Bumiputera, dan Cina. Diberi nama demikian karena di kawasan ini banyak penduduk yang berasal dari tiga etnis tersebut.
Jalan DU
Warga Bandung banyak yang senang menyebut DU ketimbang nama asli Jalan Dipati Ukur. Seturut sejarah, Dipati Ukur adalah bangsawan penguasa Tata Ukur pada abad ke-17. Di Jalan Dipati Ukur terdapat salah satu universitas negeri terkemuka, yaitu Universitas Padjadjaran (Unpad).
Jalan Kircon
Terakhir adalah Jalan Kiaracondong (Kircon). Nama ini sebetulnya masih sangat melekat di benak masyarakat Bandung. Akan tetapi, nama jalan sudah berganti nama menjadi Jalan Ibrahim Adjie. Di ruas jalan ini terdapat salah satu stasiun tersibuk di Kota Bandung, yaitu Stasiun Kiaracondong.*
Bidik juga: