
3 Karya Unik Arsitek AF Aalbers di Bandung
Arsitek kenamaan Albert Frederik (AF) Aalbers menumpahkan ide arsitekturnya di Bandung mulai 1930, bersama rekannya Rijk Arijan De Waal.
Pria kelahiran Rotterdam, Belanda, 1897 dikenal karena bangunan sudutnya dengan ciri khas melengkung dan mengikuti belokan. Bangunan karya Aalbers di Bandung umumnya tampil sederhana, tapi sedap dipandang.
Pada dekade 1930-an, Aalbers banyak merancang bangunan dengan mengedepankan kesederhanaan tanpa banyak memasukkan ornamen dekoratif. Langgam ini juga dianggap sebagai akhir dari gaya Art Deco.
Dari sekian banyak hasil karyanya, 3 bangunan ini memiliki ciri khas dengan menampilkan unsur plastis horizontal.
Gedung DENIS (1936)
Pada gedung DENIS, arsitek Aalbers mengadopsi konsep Art Deco dengan peletakan bangunan sudut. Bangunan dengan streamline modern memiliki bentuk seperti gelombang, memberikan kesan yang aerodinamis. Bangunan ini juga memiliki ciri atapnya yang datar dan menara yang menjulang.
Sebagai wujud implementasi studi Aalbers di daerah tropis, bangunan dilengkapi banyak jendela. Begitu pun dengan lubang-lubang angin sebagai ventilasi alami dan unsur fasad horizontal di muka gedung sebagai tirai penahan sinar matahari.
Hotel Savoy Homann (1937)
Arsitektur bangunan hotel Art Deco yang terlihat saat ini dikenal dengan nama Art Modern Style. Bangunan ini memiliki ciri khas sudut melengkung pada fasad depannya, memberi kesan elegan dan modern. Hotel Savoy Homann juga memiliki menara yang menjulang tinggi di bagian tengah bangunan.
Pembangunan ulang hotel yang terlihat sekarang selesai tahun 1939. Untuk pembangunannya, hotel ini dilaksanakan oleh perusahaan konstruksi (aannemer) Architecten en Ingenieursbureau “Bel, Piso en Kok” milik GJ. Bel.
De Driekleur (1938)
Bangunan De Driekleur dipengaruhi aliran Nieuw Bouwe, yaitu gaya arsitektur yang berkembang di Belanda pada akhir 1930-an. Gaya ini mengedepankan kesederhanaan tanpa banyak memasukkan ornamen dekoratif. Langgam ini juga dianggap sebagai akhir dari gaya Art Deco.
Gedung De Driekleur dirancang membentuk seperti perpaduan trapesium dan setengah lingkaran mirip kapal pesiar. Bentuk setengah lingkaran yang meliputi balkon luar atau teras dibangun lebih tinggi daripada banguan bangunan yang memanjang.
Jl. Sultan Agung – Jl. Ir.H. Djuanda.*
Foto: Dudi Sugandi
Bidik juga: